Wednesday 12 August 2015



Rabu (12/8) Bertempat di ruang pertemuan BP3K Mantewe dilalaksanakan acara pelatihan untuk petani karet. Bertema pelatihan pengolahan bokar tanaman karet dengan menghadirkan narasumber Slamet Ishlahuddin yang merupakan penyuluh swadaya Desa Sepakat Kecamatan Mantewe.

Dalam paparannya, narasumber yang akrab disapa Ishlahuddin ini menerangkan jika permasalahan yang dihadapi karet Indonesia adalah produktivitas rendah dan mutu ekspor karet rendah padahal Indonesia mempunyai potensi dan prospek yang cukup tinggi dibandingkan negara lain. Upaya untuk mengatasi permasalaham tersebut antara lain dengan cara perbaikan mutu dengan menciptakan bokar yang bersih dan bermutu.

Bokar (Bahan Olah Karet) adalah lateks atau gumpalan yang dihasilkan pekebun kemudian diolah lebih lanjut secara sederhana sehingga menjadi bentuk lain yang bersifat lebih tahan untuk disimpan serta tidak tercampur dengan kontaminan. Terciptanya bokar bersih yang memenuhi baku mutu yang ditetapkan akan mampu mewujudkan keadilan dalam penerimaan nilai tambah dan mampu meningkatkan daya saing dan citra karet nasional di pasar luar negeri. Hal ini merupakan dari SK Menteri Pertanian No. 38/Permentan/OT.140/8/2008 tentang pedoman pengolahan dan pemasaran bahan olah karet (bokar) dan Perda Kalsel No. 2 Tahun 2013 tentang pembangunan perkebunan berkelanjutan.

Untuk menerapkan bokar bersih, petani karet harus menerapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditentukan yaitu SOP persiapan penyadapan karet, SOP persiapan buka sadap, SOP penyadapan karet,  SOP produksi lump, serta SOP penerimaan dan penjualan bokar.