Saat ini jamu bukan lagi monopoli manusia. Ramuan herbal dari
berbagai tanaman berkhasiat ini dapat
dikonsumsi secara rutin oleh berbagai ternak dan hewan peliharaan. Hal ini juga
didukung dengan potensi Indonesia yang
memiliki keanekaragaman hayati sekitar ± 300.000 jenis tumbuhan. Dari jumlah
tersebut 940 jenis tumbuhan telah digunakan sebagaitanaman obat tradisional
atau fitobiotik. Tanaman obat (herbal) dapat menjadi produk jamu yang
bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pencegahan dan penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan baik untuk manusia ataupun untuk hewan dan ternak.
Hal tersebut disampaikan oleh Susanto, S.ST Tim Penyuluh
dari Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan pada acara Kegiatan Kunjungan ke BP3K
Mantewe Selasa (20/9). Pelatihan dengan tema pembuatan jamu ternak tersebut diikuti
oleh seluruh penyuluh BP3K Mantewe dan peternak Kecamatan Mantewe.
Lebih lanjut Susanto memaparkan
ada perbedaan antara jamu dengan obat. Perbedaan yg paling mencolok antara jamu
dan obat terletak dari bahan pembuatannya. Jamu menggunakan berbagai macam
tumbuhan yg langsung diambil dari alam sedangkan obat dihasilkan dari senyawa
bahan-bahan kimia sintetis. Oleh karena itu tingkat efek samping jamu relatif
sangat minim dibandingkan dengan obat.
"Jamu
adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan
populer dengan sebutan herba
atau herbal. Jamu dibuat dari
bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran),
daun-daunan, kulit batang, dan buah," paparnya.
Keunggulan jamu ternak antara lain meningkatkan nafsu makan ternak sehingga tidak pilih-pilih makanan lagi, menekan bau kotoran ternak, menekan angka kematian anak ternak, menambah bobot dan tekstur daging dan mengurangi lemak pada daging, meningkatkan daya tahan tubuh pada ternak, dan memperbaiki sistem pencernaan ternak sehingga nafsu makan ternak lebih baik.
Keunggulan jamu ternak antara lain meningkatkan nafsu makan ternak sehingga tidak pilih-pilih makanan lagi, menekan bau kotoran ternak, menekan angka kematian anak ternak, menambah bobot dan tekstur daging dan mengurangi lemak pada daging, meningkatkan daya tahan tubuh pada ternak, dan memperbaiki sistem pencernaan ternak sehingga nafsu makan ternak lebih baik.
Komposisi bahan yang digunakan untuk 10 L jamu ternak adalah
No
|
Bahan-Bahan
|
Ukuran
|
|
1
|
Jahe
|
125
|
Gr
|
2
|
Kencur
|
250
|
gr
|
3
|
Kunyit
|
125
|
gr
|
4
|
Bawang Putih
|
250
|
gr
|
5
|
Kayu Manis
|
62,5
|
gr
|
6
|
Temu Lawak
|
200
|
gr
|
7
|
Temu Ireng
|
200
|
gr
|
8
|
Lempuyang
|
100
|
gr
|
9
|
Lengkuas
|
125
|
gr
|
10
|
Daun Sirih
|
62,5
|
gr
|
11
|
Sambiloto
|
100
|
gr
|
12
|
Serai
|
150
|
gr
|
13
|
EM4
|
200
|
ml
|
14
|
Molasses/Gula
|
250
|
ml
|
Cara pembuatannya
- Semua bahan diiris kecuali sambiloto, daun sirih dan kayu manis. Ketiga bahan tersebut direbus.
- Setelah diiris bahan-bahan ditumbuk atau diblender. Selanjutnya dilakukan penyaringan.
- Langkah berikutnya adalah proses fermentasi yaitu dengan mencampurkan molasses atau gula dan EM4. Aduk hingga homogen. Kemudian disimpan di dalam ember. Biarkan tertutup rapat selama ± 7 hari. Namun sehari sekali diaduk agar tidak mengendap.
- Setelah ±7 hari, fermentasi jamu ternak sudah jadi dan bisa disimpan di dalam botol ataupun jerigen. Jika penyimpanan dilakukan dengan benar, jamu ternak dapat bertahan antara 6-12 bulan.
- Dosis pemberian pada sapi
- Berat badan 200 kg diberikan 100ml/hari
- Berat badan 300 kg diberikan 150ml/hari
- Berat badan 400 kg diberikan 200ml/hari
- Dosis pemberian pada kambing dan domba
- Berat badan 25 kg diberikan 12 - 15ml/hari
- Berat badan 50 kg diberikan 25ml/hari
- Cara pemberian yaitu dicampur melalui komboran, air minum atau dengan cara dicekokan pada ternak sapi 10 hari berturut-turut. Setelah itu cukup 2 kali seminggu
- Dosis pemberian pada ternak unggas
- Unggas umur 1 s/d 3 bulan 1 ml/ekor/hari
- Unggas umur > 3 bulan 2 ml/ekor/hari
- Cara Pemberian yaitu diberikan selama 3 - 5 hari berturut-turut pada pagi atau sore hari. Berikutnya cukup diberikan seminggu sekali. Pemberian dapat dicampur pada pakan atau air minum.