Wednesday 21 September 2016




Saat ini jamu bukan lagi monopoli manusia. Ramuan herbal dari berbagai tanaman berkhasiat  ini dapat dikonsumsi secara rutin oleh berbagai ternak dan hewan peliharaan. Hal ini juga didukung dengan potensi Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati sekitar ± 300.000 jenis tumbuhan. Dari jumlah tersebut 940 jenis tumbuhan telah digunakan sebagaitanaman obat tradisional atau fitobiotik. Tanaman obat (herbal) dapat menjadi produk jamu yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan baik untuk manusia ataupun untuk  hewan dan ternak.

Hal tersebut disampaikan oleh Susanto, S.ST Tim Penyuluh dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan pada acara Kegiatan Kunjungan ke BP3K Mantewe Selasa (20/9). Pelatihan dengan tema pembuatan jamu ternak tersebut diikuti oleh seluruh penyuluh BP3K Mantewe dan peternak Kecamatan Mantewe.


Susanto, S.ST Narasumber Pembuatan Jamu Ternak
Lebih lanjut Susanto memaparkan ada perbedaan antara jamu dengan obat. Perbedaan yg paling mencolok antara jamu dan obat terletak dari bahan pembuatannya. Jamu menggunakan berbagai macam tumbuhan yg langsung diambil dari alam sedangkan obat dihasilkan dari senyawa bahan-bahan kimia sintetis. Oleh karena itu tingkat efek samping jamu relatif sangat minim dibandingkan dengan obat.

"Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah," paparnya.

Keunggulan jamu ternak antara lain meningkatkan nafsu makan ternak sehingga tidak pilih-pilih makanan lagi, menekan bau kotoran ternak, menekan angka kematian anak ternak, menambah bobot dan tekstur daging dan mengurangi lemak pada daging, meningkatkan daya tahan tubuh pada ternak, dan memperbaiki sistem pencernaan ternak sehingga nafsu makan ternak lebih baik.

Komposisi bahan yang digunakan untuk 10 L jamu ternak adalah
No
Bahan-Bahan
Ukuran
1
Jahe
125
Gr
2
Kencur
250
gr
3
Kunyit
125
gr
4
Bawang Putih
250
gr
5
Kayu Manis
  62,5
gr
6
Temu Lawak
200
gr
7
Temu Ireng
200
gr
8
Lempuyang
100
gr
9
Lengkuas
125
gr
10
Daun Sirih
  62,5
gr
11
Sambiloto
100
gr
12
Serai
150
gr
13
EM4
200
ml
14
Molasses/Gula
250
ml
 

Cara pembuatannya
  1. Semua bahan diiris kecuali sambiloto, daun sirih dan kayu manis. Ketiga bahan tersebut direbus.
  2. Setelah diiris bahan-bahan ditumbuk atau diblender. Selanjutnya dilakukan penyaringan.
  3. Langkah berikutnya adalah proses fermentasi yaitu dengan mencampurkan molasses atau gula dan EM4. Aduk hingga homogen. Kemudian disimpan di dalam ember. Biarkan tertutup rapat selama ± 7 hari. Namun sehari sekali diaduk agar tidak mengendap.
  4. Setelah ±7 hari, fermentasi jamu ternak sudah jadi dan bisa disimpan di dalam botol ataupun jerigen. Jika penyimpanan dilakukan dengan benar, jamu ternak dapat bertahan antara 6-12 bulan.
  • Dosis pemberian pada sapi
  1. Berat badan 200 kg diberikan 100ml/hari
  2. Berat badan 300 kg diberikan 150ml/hari
  3. Berat badan 400 kg diberikan 200ml/hari 
  •  Dosis pemberian pada kambing dan domba
  1. Berat badan 25 kg diberikan 12 - 15ml/hari 
  2. Berat badan 50 kg diberikan 25ml/hari 
  • Cara pemberian yaitu dicampur melalui komboran, air minum atau dengan cara dicekokan pada ternak sapi 10 hari berturut-turut. Setelah itu cukup 2 kali seminggu
Dari hasil kajian pemberian konsentrat, jamu ternak dan UMMB (Urea Molases Multinutrient Block) dapat mempercepat peningkatan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yaitu induk Sapi Bali dari 0,32 menjadi 0,52 kg/ekor/hari dan Sapi Simental dari 0,88 menjadi 1,14 kg/ekor/hari.
  • Dosis pemberian pada ternak unggas

    1. Unggas umur 1 s/d 3 bulan 1 ml/ekor/hari  
    2. Unggas umur > 3 bulan 2 ml/ekor/hari  
    • Cara Pemberian yaitu diberikan selama 3 - 5 hari berturut-turut pada pagi atau sore hari. Berikutnya cukup diberikan seminggu sekali. Pemberian dapat dicampur pada pakan atau air minum. 
    Dari hasi kajian pemberian jamu ternak secara rutin dapat meningkatkan berat badan, pertumbuhan optimal dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap beberapa penyakit seperti tetelo, gumboro, batuk, pilek snot, ngorok, berak kapur dan cacingan.