Tuesday 9 June 2015




Mencari titik temu permasalahan antara peternak dengan petani di menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan perangkat Desa Dukuhrejo pada Selasa (9/6) di ruang pertemuan Desa Dukuhrejo. Hal ini dilatarbelakangi dengan kejadian matinya ternak sapi secara mendadak dalam jumlah banyak dalam tempo yang bersamaan. Tercatat jumlah sapi yang dilaporkan mati sebanyak 17 ekor. Disinyalir kematian ini disebabkan oleh keracunan pestisida. Pola pemeliharaan ternak dapi di desa ini sebagian besar masih diliarkan.

Dalam pertemuan tersebut BPD Desa Dukuhrejo mengusulkan agar peternak mengkandangkan sapinya, sapi selalu diikat dan dijaga ketika digembalakan. Sementara untuk petani yang melakukan penyemprotan pestisida/herbisida agar melakukan pemberian tanda atau rambu dengan bendera merah lahan yang telah disemprot, melakukan pengumuman kegiatan penyemprotan dan mengabari ke peternak yang ada.

Usulan-usulan tersebut terus ditampung dan digodok untuk selanjutnya dikemas dalam Peraturan Desa. Peraturan tersebut diharapkan mampu mengakomodir kepentingan antara peternak dan petani. Beternak dan bertani dapat berjalan bersama-sama saling menguntungkan.